SEMAI – Smart City atau Kota Cerdas dapat didefinisikan sebagai sebuah kota yang memiliki kemampuan proaktif mengidentifikasi dan mengumpulkan data-data dari berbagai komponen kota (baik komponen fisik maupun sosial) untuk selanjutnya memproses dan meresponnya secara cepat dan tepat.
SMART CITY merupakan upaya-upaya inovatif yang dilakukan ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas setempat.
Penyusunan masterplan dan quickwin kota pintar untuk 100 kabupaten/kota ini sendiri dilaksanakan dalam rentang waktu tiga tahun dari tahun 2017-2019. Pemilihan 100 kabupaten/kota tersebut diharapkan menjadi role model pelaksanaan kota pintar bagi daerah-daerah lain.
Baca juga: Bimtek DPRD Terbaru Tahun 2025 untuk Mengoptimalisasi Fungsi dan Wewenang DPRD
Peserta dipilih dengan melalui tahap seleksi dengan melibatkan tim penilai dari berbagai kalangan, baik pemerintah, perguruan tinggi, maupun praktisi. Para peserta kemudian menjalani serangkaian proses bimbingan dan pendampingan untuk memperkuat aspek fundamental menuju kota/kabupaten yang smart sesuai dengan keunggulan, potensi, dan tantangan khas daerahnya masing-masing.

Dalam membangun kota pintar ada enam pilar, yaitu smart governance, smart society, smart living, smart economy, smart environment, dan smart branding.
Adapun pembangunan kota pintar pada kawasan wisata prioritas sesuai enam pilar sebagai berikut:
- Smart environtment: Menyiapkan kawasan wisata prioritas menjadi kawasan yang bersih, bebas sampah, dan tertib, tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya;
- Smart economy: Memastikan implementasi TIK dalam proses transaksi (cashless) berlangsung di kawasan wisata prioritas dan pemerintah daerah sekitarnya;
- Smart branding: Membantu pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas dalam meningkatkan kunjungan wisata;
- Smart government: Memastikan pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara berkualitas dalam upaya pelayanan publik yang baik;
- Smart society: Memastikan masyarakat tujuan wisata prioritas dan kawasan sekitarnya memiliki kapasitas unggul dan mampu menjadi tuan rumah yang baik; dan
- Smart living: Mendorong situasi kawasan wisata prioritas yang kondusif dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan, melalui penyediaan transportasi, logistik yang tentram, aman, dan ramah
Sedangkan itu untuk mengembangkan smart village guna membangun desa dan kawasan yang cerdas, ada enam hal yang dilakukan, yaitu:
- Branding desa: Mengembangkan brand desa sebagai motivasi dengan menciptakan potensi lokal berkelas global;
- Hunian sehat: Terwujudnya hunian yang sehat untuk menghasilkan keluarga yang bahagia, sehat, dan cerdas;
- Lingkungan sehat: Membangun tata lingkungan desa dan kawasan yang cerdas dan dikelola dengan baik dalam harmoni, merubah bencana menjadi manfaat;
- Pemerintah desa cerdas: Membangun sistem penyelenggara administrasi pemerintahan yang cerdas;
- Masyarakat cerdas: Pengembangan tata kemasyarakatan yang harmonis, cerdas, guyub, bahagia; dan
- Ekonomi cerdas: Tata ekonomi masyarakat desa yang tangguh, cerdas, dan sejahtera. Mengembangkan tatanan ekonomi yang kemasyarakat dan badan usaha yang tangguh.
Baca juga: Bimtek Desa Tahun 2025 dengan Tema dan Materi Terbaru untuk Aparatur Desa di Seluruh Indonesia
MATERI BIMTEK/DIKLAT SMART CITY:
- “Strategi Penyusunan Master Plan Smart City: Mewujudkan Kota Cerdas, Inklusif, dan Berkelanjutan”
- “Perencanaan Cerdas Kota Masa Depan: Menyusun Master Plan Smart City Berbasis Kebutuhan Daerah”
- “Transformasi Digital Daerah Melalui Master Plan Smart City yang Terintegrasi”
- “Membangun Fondasi Kota Cerdas: Panduan Teknis Penyusunan Master Plan Smart City”
- “Sinkronisasi Program Daerah dengan Master Plan Smart City: Menuju Layanan Publik Digital dan Responsif”
- “Master Plan Smart City sebagai Roadmap Pembangunan Daerah Berbasis Teknologi dan Data”
- “Meningkatkan Kapasitas Aparatur Daerah dalam Penyusunan dan Implementasi Master Plan Smart City”
- “Dari Rencana ke Aksi: Implementasi Master Plan Smart City untuk Layanan Publik yang Lebih Baik”